Hi there~ inilah yang ditunggu-tunggu! sequel dari The Jabberwocky ! press "read more". Please read, enjoy, and comment!!

....cough..... ma-maaf *dilemparin tomcat* Maaf banget!! sudah berapa tahun saya gak update ini blog?

Maklumilah~ hari senin kemarin kan saya lagi UNAS.. kalo sampai saya nyalain laptop(boro-boro internetan), saya pasti langsung diusir dari rumah~
Saya juga minta maaf karena di post yang lalu saya ngamuk2 gak jelas, dan rasanya gak fair banget kalian sudah comment tapi gak ada post baru yang keluar... yaa begitulah saya, one procrastinating bastard..
Back to business~ karena cukup banyak (baca: banyak = 1-4 orang) yang request lanjutan dari fic kemarin, akhirnya saya memutuskan untuk membuat sequelnya.. karena
Sudah cukup basa basinya!! enjoy with your dying will!!

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
The
Gleaming Fang
Matahari bersinar sangat cerah, cahayanya menembus masuk ke
dalam kelas ASEC yang sudah cukup dipenuhi oleh beberapa murid yang sedang
berbincang satu sama lain. Salah satu dari mereka adalah Jimmy. Sekarang
suasana hati Jimmy sedang tenang, tidak ada yang akan bisa merusaknya..Ow..
seharusnya kau tidak mengatakan itu Jim..
Pintu kelas pun terbuka, lalu
masuklah Puspita, membawa benda yang baru saja kemarin hampir dijadikan maskot
kelas. Iya.. boneka Jabberwocky...
Akhirnya yang pertama menyadari
pun Adel, lalu ia bertanya kepada Puspita, “Loh Pus? Kok kamu bawa boneka itu?
Kan kita gak jadi pake maskot?” sambil menunjuk kepada boneka yang dipegang
Puspita.
Saat Puspita hendak menjawab,
Mala pun memotongnya terlebih dahulu, “Gak apa-apa kok Mi, aku yang minta buat
dibawain..” Jawab Mala.
“Kenapa emangnya Mal?” Tanya Pingky
yang tadi mendengarkan pembicaraan mereka.
“Lihat ini kelas, sepi.. vas
bunga pun gak ada, mading pun gak ada, yang ada cuma hiasan tulisan
di atas
itu. Lagipula Puspi juga setuju ini boneka dijadiin hiasan kelas kita, jadi
kenapa enggak?” jelas Mala.
“Ooh..” Ucap Adel dan Pingky
bersamaan.
Dari tadi sebenarnya gak ada
yang memperhatikan keempat anak yang sedang berbincang-bincang itu. Puspita pun
akhirnya meletakkan boneka itu diatas loker sebelah kiri yang letaknya di
belakang bangkunya Nasrul.
Buge melihatnya dari tempat
Agung, lalu ia pun mengatakannya kepada Jimmy yang duduk di sebelahnya, “Jim,
bukannya itu boneka yang kemarin ya?”
Jimmy melihat ke Buge lalu, “Gak
mungkin ah, kan kemarin boneka itu gak jadi maskot kita..” Dari nada bicaranya
kedengaran sekali Jimmy menyangkal.
Buge pun sedikit cemberut,
“Iih.. gak percaya, tuh liat aja sendiri di loker sebelah kiri!”
Jimmy pun pelan-pelan menghadap
ke arah yang dikatakan Buge dan terus berharap kalau Buge cuma bercanda, dan
kalau bercanda itu bukanlah candaan yang lucu...
Benar yang dikatakan Buge, saat
Jimmy sudah sepenuhnya menghadap ke arah loker dia langsung bertatapan dengan
mata merah Jabberwocky yang terlihat sangat tajam dan anehnya boneka itu
seperti menyeringai kecil kepada Jimmy.
Entah
ini perasaan Jimmy atau memang sungguhan. Langit tiba-tiba meredup dan suhu
terasa beberapa derajat lebih dingin, padahal sudah jelas sekali AC hanya
disetel pada suhu 26o. “Gak..gak mungkin..” Ucap Jimmy menyangkal
apa yang telah ia lihat.
“Ya mungkin lah Jim.. Kamu udah
liat kan? Lagipula apa sih masalahnya kalo boneka itu disini?” Sahut Buge.
Jimmy pun langsung menghadap
Buge dan dengan nada yang panik bilang, “Masalah Ge! Boneka itu loh-”, Jimmy
langsung menghentikan kata-katanya dan berpikir kalau ia cerita kepada Buge
tentang kegelisahannya terhadap boneka itu, Buge pasti gak akan percaya dan
menertawakannya.
“Apa masalahnya Jim?” Tanya Buge
penasaran.
Jimmy langsung terusik dari
lamunannya oleh pertanyaan Buge, “O-oh.. gak jadi. Gak apa-apa kok..” Jawab
Jimmy ragu-ragu.
Buge tahu Jimmy menyembunyikan
sesuatu yang sangat mengganggu dirinya. Akhirnya ia pun mengangkat bahu dan
pelan-pelan mengucapkan, “Yaa.. terserah deh...”.
Tsuzuku...(to be continued...)
===================================================================
Bagaimana? pasti jelek... iya, pasti skill menulis saya sudah mulai karatan sekarang..

Walopun begitchu~~ please comment!! (flame will be used to burn your socks)

7 comments:
Lanjut coy~
sabar bos! chap selanjutnya masih progress ^^b
bang dilanjut dong bang ceritanya, kalo bisa yang cepet ya kkk~
tergantung faktor kemalesan & kerajinan saya~ kalo mau cepet, ayo sumbangin duit yg warna merah dulu~
oke, ane tunggu coy ^^
mantab asik.., kalo ntar dah SMU (Sekolah Menengah Uwatas), apa ceritanya masih dilanjut???
udah sampe chapter terakhir pak ^^
Post a Comment
So they said...