
Hai para penguntit setia~ *dilemparin tomat*, sudah cukup lama saya sebagai author tidak bikin post baru. maaf, kehidupan sudah menjebak saya...

Yup, kembali lagi, kali ini saya akan post fic buatan saya. Kritik dan saran saya terima dengan senang hati, namanya juga baru pemula.. Please read & review!

=================================================================
The Jabberwocky
“Hei rek!!!”
Teriakan itu memecah suasana kelas yang sedang ramai saat itu. Anak-anak pun langsung menghentikan apapun yang sedang mereka lakukan dan mengalihkan perhatiannya ke depan kelas. Disitu terlihat Mala yang mukanya sedikit kemerahan dan ngos-ngosan habis berteriak sangat kencang.
“Kalian ini loh! Dipanggil dari tadi gak ada yang respon!” kata Mala dengan nada yang sedikit tinggi.
Akhirnya yang pertama merespon pun Bayu, “Iyo-iyo Mal, Sorry. Kenapa sih?”
“Hufft... Aku cuma mau bilang, besok kan hari Jum’at ayo kita bersih-bersih+hias kelas yuk?”
“Buat apa sih? Kan anak-anak piket aja udah cukup?” sahut Nada.
“Udah cukup apanya? Semuanya juga pada malas piket. Kecuali pas hari Rabu tentu saja, soalnya aku jadwal piketnya hari Rabu.”
“Heh! Aku juga rajin piket tahu!” celetuk Tasya sedikit emosi. Mendengarnya Mala pun hendak menyahut Tasya.
“Udah-udah! Jadi melenceng kan? Lanjutin Mal! Tadi maksud kamu apa?” potong Adel sebelum percakapan semakin melenceng.
“Gini lho, sekarang kan kita udah kelas sembilan, menurutku mending kita hias ni kelas jadi lebih bagus atau berkesan gitu lho! Biar nanti kita ingat terus sama suasana kelas ASEC.”
Setelah Mala menjelaskan pada anak-anak kelas, mereka semua pun mikir-mikir tentang idenya Mala. Gak berapa lama tiba-tiba Puspita pun mengusulkan idenya sendiri. “He Mal! Gimana kalau kita pake maskot buat kelas kita?”
“Maskot?” kata Kirana dengan dengan ekspresi melongo.
“Boleh juga sih.. Maskot apa dulu?” tanya Mala sedikit penasaran.
“Maskot ini looh..”, kemudian Puspita pun mulai merogoh tasnya. “Nah! Maskot ini!” teriak Puspita dengan semangat sambil menunjukkan apa yang ia pegang.
Nah.. Apa yang dipegang Puspita adalah sebuah boneka naga hitam kecil dengan mata merah yang terlihat bersinar saat dipantulkan cahaya.
“Heee... apa itu Pus?”
“Ini namanya boneka ‘Jabberwocky’.” Ucap puspita dengan sedikit tanda bangga.
“Eh Pus, Jabberwocky itu apa?”
“Pernah nonton Alice in Wonderland gak? Nah Jabberwocky itu musuhnya Alice, alasannya aku mau Jabberwocky ini jadi maskot kita soalnya kelihatan keren aja.” Ucap Puspita dengan benar-benar bangga sekarang.
“Keren apanya?”
Perdebatan pun berlanjut dengan didominasi oleh anak-anak cewek, sedangkan anak-anak cowok sudah dari tadi kembali melakukan apapun yang sedang mereka lakukan tadinya. Kecuali Jimmy yang dari tadi melihat boneka Jabberwocky yang sedang dipegang oleh Puspita.
“Menyeramkan ya?” mulai Jimmy sambil terus melihat Jabberwocky.
“Apa Jim? Anak cewek tha?” sahut Dimas sambil serius melihat laptopnya.
“Bukan.. Tapi boneka itu loh...”
Dimas pun melirik ke arah boneka Jabberwocky sebentar kemudian kembali serius melihat laptopnya, “Kok bisa seram? Perasaan biasa aja deh~”
“Gak tau kenapa, meskipun kecil tapi perawakannya menyeramkan, apalagi mata merahnya.. Setiap kali aku liat jadi merinding aku.” Jawab Jimmy dengan sedikit mengangkat bahunya untuk mempraktekkan.
“Halah! Gak usah dipikirin terus Jim, nanti kamu takut-takut sendiri loh.” Akhirnya Dimas mengalihkan pandangannya dari laptop untuk sementara menatap Jimmy.
“Iya... bener juga...” akhirnya Jimmy pun berhenti menatap Jabberwocky.
Pada malam hari
Sudah jam 11 malam, tetapi Jimmy tetap saja tidak bisa berhenti memikirkan tentang Jabberwocky. Tapi yang paling ia pikirkan adalah mata merah menyala dari boneka Jabberwocky itu.
“Aduh! Kenapa sih aku gak bisa berhenti mikirin itu!” Ucap Jimmy dengan nada yang sedikit dikecilkan(ia tidak mau membangunkan orang serumah cuma karena keluhannya kan?), “Perasaanku aku gak pernah sampai seperti ini deh, habis nonton film horror pun gak sampai sebegininya.”
Akhirnya Jimmy pun memikirkan tentang Jabberwocky sampai ia tertidur.
Pada pagi hari.
Jam sudah menunjukkan pukul empat pagi. Ayam jantan mulai berkokok(apa gak kepagian tuh ayamnya?), pokoknya suasananya damai deh. Tapi suasana damai itu tidak bertahan lama. Karena baru sesaat setelah ayam jantan berkokok, Jimmy tiba-tiba terbangun.“Arrrghh!” Teriak Jimmy tiba-tiba saat terbangun.
“Kenapa Jim?” Ucap ibu Jimmy dari luar. Bisa terdengar suara langkah kaki ibunya Jimmy menuju kekamarnya.
“....gak apa-apa bu, cuma mimpi buruk aja..” bisik Jimmy yang kelihatannya masih tidak nyaman dengan mimpi yang dimilikinya.
“hah.. Ibu kira apa, ya udah kamu mandi sana! Terus sholat shubuh, biar lebih tenang. Udah Ibu mau masak dulu ya?” ucap Ibu Jimmy sambil berjalan keluar dari kamar Jimmy.
“Iya bu...” jawab Jimmy pelan.
Benar kata Ibu Jimmy, setelah ia mandi dan sholat subuh ia sudah merasa lebih tenang dibanding saat bangun tidur tadi. Setelah memakai seragam, ia pun makan. Ketika ia makan, ibunya pun bertanya tentang mimpi buruknya.
“Jim, tadi kamu mimpi buruk ya? Tumben-tumbenan.. Habis nonton film horror tha? Tapi biasanya kamu habis nonton film horror gak sebegini juga.” Kata ibunya Jimmy, memulai pembicaraan.
“Gak tau juga ini mimpi kenapa bu... Tapi yang pasti, aku kemarin gak nonton film horror sama sekali, bu.”
“Kamu gak nonton film horror? Terus kok bisa punya mimpi buruk.”
Jimmy pun menarik nafas panjang-panjang lalu menjelaskan kepada ibunya, “Gini bu, anak kelasku itu kan mau beres-beres sama hias kelas, terus salah satu temanku nyaranin supaya ada maskot kelas, terus maskot kelasnya itu..” disini Jimmy berhenti sebentar untuk mengambil nafas, “Maskot kelasnya itu adalah boneka yang bentuknya kayak naga hitam dengan mata merah bu.”
Kelihatannya ibunya Jimmy masih belum mengerti, “Terus... apa hubungannya sama mimpi buruk kamu?” tanya ibunya Jimmy.
Jimmy pun menatap ibunya, lalu ia pun menjelaskannya, “Gini bu, pertama lihat bonekanya aku langsung merinding tanpa sebab. Terus kayaknya ada yang aneh sama bonekanya, kayak punya hawa mistis gitu bu.”Jimmy berhenti sejenak untuk menarik nafas lalu, “Karena itu, tadi malam aku mimpi saat baru datang di sekolah, sekolah terasa sepi sekali lalu saat masuk kelas, aku lihat tubuh anak-anak tergeletak dan berlumuran darah. Sontak aku kaget sekali, terus aku lihat bonekanya disitu. Bagian mulutnya berlumuran darah, terus matanya merah menyala. Aku pun langsung lari keluar, tapi pada saat di luar banyak sekali mayat lain... Terus ditengah mayat-mayat itu, ada bonekanya yang mulutnya kelihatan lebih lebar dari biasanya. Terus boneka itu melayang ke aku, sudah deh aku bangun.” Ucap Jimmy panjang lebar.
“Ya ampun mengerikan sekali..” kata ibu Jimmy, “Mending kamu bilang aja deh ke teman kamu kalau kamu gak setuju dengan maskot itu, aneh-aneh aja teman kamu itu..” Nasihat ibu Jimmy.
“Iya bu...”
Di Sekolah
Setelah Jimmy tiba di sekolah, ia pun langsung menghampiri kumpulan anak cowok.“Hei rek! Nanti gak usah setuju soal maskot yang diusulin sama Puspita ya?” Mulai Jimmy.
“Sebenarnya kami dari awal gak setuju, buat apa sih maskot itu? Gak penting..” jawab Gilang.
“Hhh... Untung aja...” ucap Jimmy sambil menghembuskan nafas.
“Kenapa memangnya Jim?”
“Gak apa-apa kok.” Kata Jimmy sambil tersenyum.
Pada saat istirahat, anak cewek ngadain voting, untuk melihat siapa saja yang setuju dengan ide pakai maskot itu.
Dan hasil dari votingnya ternyata banyak yang tidak setuju dengan ide Puspita, pada akhirnya kelas ASEC tidak jadi pakai maskot.
Puspita, karena idenya tidak diterima, dia terus pasang muka cemberut dari tadi.
“Sudahlah Pus, jangan cemberut terus, nanti jadi tambah tua lohh.” Canda Omega.
“Untung aja ada anak cewek yang gak setuju sama idenya Puspita, soalnya kalau cuma kita doang yang gak setuju, bisa-bisa kelas kita beneran pakai maskot.” Ucap Jimmy lega.
“Haha.. iya Jim!” respon Buge.
Sementara anak-anak kembali berbincang-bincang. Jimmy pun mengalihkan pandangannya ke arah boneka Jabberwocky yang terabaikan di meja Puspita.
‘Aku menang.’ Kata Jimmy dalam hati sambil tersenyum puas.
Jimmy tidak akan bilang kalau ia tidak takut ketika ia melihat mata merah dari boneka itu berkilat marah seperti membaca pikiran Jimmy.
‘AWAS KAU...’
OWARI
--------------------------------------------------------------------------------------------------------Hwaaa~ akhirnya selesai juga.. bagaimana menurut kalian? Bagus, biasa aja, membosankan, super membosankan, aneh, super aneh, jelek, atau seperti tai?
Maklumlah... penulis pemula, belum punya pengalaman

Maaf! anak-anak OOC(out of character) banget! Belum punya cukup keahlian untuk membuat mereka stay pada karakter

Kalau ada yang masih bingung sama Jabberwocky, bentuknya kira-kira kaya' gini
Show Time!
Sekali lagi... please read and comment!!

13 comments:
keren keren ^^b andai kalo ini fanfic kayak sinetron gitu, ada cerita lanjutannya wkwk
aah tidak perlu, aku buat endingnya gantung biar yg (mau) baca bisa mengkhayal apa yg terjadi selanjutnya.. xD.. mudah2an kalo jimmy tau, dia gk marah O.O
enggak enggak, ini kan cuma fiksi belaka~~
iyoo... ya ampun, dari sekian banyak anak kelas yg comment cuma kamu tok.. payah kabeh rek T^T
hahahaha sabar bang sabar, coba promosi di kelas dulu kali aja bakal ada yang ngeread+comment
aku gak yakin --"... ini blog juga yg ngurus cuma aku seorang lagi T.T... mungkin kalo aku blangin "no comment, no new post" ada yg mau comment kali O.O
kali aja ada. tapi coba liat ntar. bakal ada comment-an lagi gak dibawah comment-an ini~
yah... kita tunggu saja..
bagus kir :) bikin lagi dong^^
notbad for a fresh author~
(y)
yay ada yg comment *\(^.^)/*
bagus (y) tambah lagi hayo..
Post a Comment
So they said...